Invalid Date
Dilihat 1.340 kali
Buku (Hari Buku Nasional)
Hari ini, 17 Mei 2024, merupakan Hari Buku Nasional. Saya mengetahui bahwa hari ini Hari Buku Nasional dari beberapa postingan media sosial. Memang tidak terlalu dibesar-besarkan. Bahkan nyaris tidak diketahui publik. Kecuali oleh beberapa orang saja. Itu pun masih tetap biasa. Tidak ada hal yang luar biasa dari Hari Buku ini. Kecuali, mungkin, di tempat entah. Di salah satu sudut bumi yang (sekali lagi, mungkin) merayakan hari istimewa ini dengan perayaan.
Tidak ada pesta. Itu sudah jelas. Apakah karena Hari Buku tidak penting? Yakin, buku tidak penting? Bukankah buku menjadi salah satu media yang sangat vital dalam membangun peradaban sejarah? Atau ada alasan lain? Saya tidak sedang ingin menyoroti anemo publik terhadap Hari Buku Nasional. Saya ingin fokus pada kemanfaatan dan makna buku dalam kehidupan. Mengapa? Entahlah!
Buku dalam Kamus
Di KBBI dijelaskan beberapa penjabaran (makna) terkait diksi buku. Di awal penggambaran KBBI, buku adalah " BUKU : n kp bank umum berdasarkan kegiatan usaha (sistem pengelompokan bank yang terdiri atas BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4, didasarkan pada kegiatan usaha yang disesuaikan dengan jumlah modal inti). bu.ku (1)n lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab."
Penjelasan yang pertama, buku merupakan bagian dari kegiatan usaha, khususnya bank. Dalam hal ini saya mereka-reka dan meraba-raba saja. Karena tidak terlalu paham dengan penjelasannya. Kecuali, yang kedua, merupakan keseharian anak sekolah. Buku, baik yang berisi kalimat-kalimat, atau bahkan yang kosong sekalipun, merupakan buku yang bisa saya gambarkan. Dalam keseharian buku adalah buku tulis dan buku bacaan. Jelas kan?
Selanjutnya, masih di KBBI, bahwa ada makna lain dari buku. "bu.ku (2):1. n tempat pertemuan dua ruas (jari, buluh, tebu); 2. n bagian yang keras pada pertemuan dua ruas (buluh, tebu); 3. n kata penggolong benda berupa bongkahan atau gumpalan kecil (seperti garam, gula, tanah, sabun); 4. n tampang (lempeng): tembakau tiga --" Saya tidak akan menjelaskan makna yang kedua ini. Karena ini bukan yang dimaksudkan dalam Hari Buku Nasional.
Buku Menurut Sejarah
Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Awalnya, buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun kemudian membacanya berulang-ulang.
Berabad-abad kemudian di Tiongkok, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Tiongkok yang huruf-hurufnya ditulis secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Buku zaman dulu jauh berbeda dengan buku modern masa kini. Meskipun pada saat ini, eksistensi buku sudah semakin terpinggirkan (karena adanya buku digital), namun tidak dapat dipungkiri bahwa eksistensi buku telah menjadi bagian tak terpisahkan dengan peradaban mamusia. Oleh karena itu, semestinya, Hari Buku Nasional dikhususkan untuk buku cetak yang selama ini menjadi bagian dari kehidupan kita.
Momentum Hari Buku Nasional (17 Mei 2024) harus dijadikan dasar utama untuk kebali menggeliatkan keberadaan buku agar tidak tergerus oleh perjalanan waktu. Zaman memang tidak bisa kita hentikan. Namun keberadaan buku jangan sampai terhenti oleh karena gaya digital yang datang belakangan. Buku harus tetap menjadi penyeimbang, agar kehidupan tetap semarak dengan kehadiran buku.
Namun, apapun bentuknya, buku adalah jendela pengetahuan dan gerbang keilmuan dunia. Selamat Hari Buku Nasional!
Bagikan:
Pekon Sukajaya
Kecamatan Semaka
Kabupaten Tanggamus
Provinsi Lampung
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini